cara membuat wayang dari kertas

KertasBolpoint Tusuk sate Langkah-langkah kegiatan: 1. Ajak ananda untuk menyiapkan alat dan bahannya 2. Ceritakan tentang anggota keluarga inti di rumah dengan menunjukkan foto Anak dapat ditunjukkan tutorial cara membuat wayang yang telah di share guru di group WA 8. Dampingi anak ketika menggambar, menggunting dan menempel gambar yang MembuatWayang Mainan dari Kertas Bufalo Sekalian kita nguri- uri kabudayan Jawa, biar anak didik kita lebih mengenal budaya Jawa. Cara ini saya dapatkan dari sebuah blog, tapi maaf saya lupa, saya mengubah sedikit bahan dan cara dengan menyesuaikan dengan kemampuan anak dan sekolah tentunya. J. Caramembuat wayang kulit Saturday, 16 July 2016. Proses pengecatan wayang sampai selesai. Posted by sanggar wayang joko at 22:45 No comments: 2* kertas polos atau di usahakan warna putih (HVS) 3* contoh gambar misalnya buku pepak bahasa jawa yg terdapat gambar wayangnya, bisa melihat di google.. MembuatBanana Cheese: Siapkan loyang ukuran 22 x 22 x 3 cm, alas dasar dengan kertas roti, lalu oles margarin. Potong pisang memanjang menjadi 2 bagian. Potong pisang memanjang menjadi 2 bagian. Kocok kuning dan putih telur bersama gula hingga kental dan mengembang, masukkan tepung terigu,aduk rata. Kertasjuga digunakan sebagai bahan pembungkus mulai dari pembungkus buku, makanan, kado, hingga kebutuhan lainnya. Bahan Sedotan. Inovasi menghadirkan cara baru untuk mencintai alam yaitu mengganti sedotan yang berbahan plastik dengan kertas, karena sifatnya yang lebih ramah lingkungan. Hiasan Dinding. mối tình đầu của tôi tập 6. Kulit lembu yakni komponen utama dalam pendirian membuat wayang kerucil kulit. Bikin mendapatkan hasil maksimal dan sesuai barometer, pengrajin wayang kulit akan selalu memperhatikan kualitas dan mutiara dari bahan dasar nan digunakan. Lazimnya mereka akan menggunakan varietas kulit lembu lebah ratulebah nan dianggap lebih lebar dan lembut ketimbang kulit lembu jantan. N komedi didong nan menggunakan jangat lembu juga dinilai lebih awet jika dirawat dengan baik dan benar. Selain itu, menurut kepercayaan masa lepas wayang memang harus dibuat dari bahan dasar kulit ketimbang dari kayu atau sejenisnya. Alasannya, karena dalam tubuh wayang kelitik kulit telah disinggahi penjaga yang dapat mencagar dan menjaga anak-anak berbunga penyakit saat main-main wayang golek kulit. Alat peraba lembu ini boleh dibeli di bekas jagal atau pasar hewan dengan harga yang bineka tergantung dengan jenis kelamin lembu itu koteng. Setelah mendapatkan jenis indra peraba terbaik, pengrajin langsung bisa melakukan proses selanjutnya yaitu mewujudkan wayang kerucil kulit. Sama dengan apa caranya? Marilah simak penjelasan lengkapnya di pangkal ini! Cara Membuat Wayang Alat peraba Menyucikan kulit Menjemur kulit Cuci kulit Untuk sketsa Atur pola dan motif Pahat kulit Keringkan selerang yang sudah bersih Cara Membuat Wayang Indra peraba Permainan Wayagn Kulit / Wayang patung kulit tentu sekadar membutuhkan kaidah pengerjaan yang teliti dan enggak merodok seyogiannya bisa menghasilkan wayang indra peraba berkualitas. Anda boleh mengepas membentuk wayang indra peraba sendiri seandainya memiliki bahan nan dibutuhkan dan juga kesabaran nan cukup. Cak bagi cara pembuatan wayang kulit yaitu Membersihkan kulit Pilih indra peraba-jangat yang berkualitas malar-malar dahulu kemudian memisahkan keistimewaan daging dan lemak yang bersebelahan sreg kulit yang akan digunakan. Gunakan bidang bersegi empat nan dibuat berpangkal batang buluh ataupun kayu bakal melampiaskan pemilihan kulit. Saat proses pengikisan bisa dibantu dengan menggunakan pisau raut atau pisau wali cuma harus lebih berhati-hati semoga kulit tidak terkoyak serta memastikan kulit sungguh-sungguh tahir berpunca daging dan lemak. Mengelantang kulit Setelah kulit dibersihkan dengan baik, kulit dijemur sepanjang dua atau tiga hari hingga kering. Lamanya proses pengeringan tergantung dengan keadaan cuaca. Sebaiknya kulit dijemur di tempat yang jauh dari flat agar dapat menghindari bau busuk dan tak mengganggu sekitar kawasan flat. Apabila alat peraba sudah cukup kering, kulit dapat dikikis dengan menggunakan pisau raut. Basuh kulit Apabila selerang mutakadim dikikis sekali lagi dan zakiah berpunca bulu, kulit kemudian dibasuh dan dijemur kembali untuk kedua kalinya. Mungkin ini alat peraba dijemur setakat benar-ter-hormat kering moga bisa start mewujudkan patung wayang kulit. Cak bagi sketsa Sebelum mulai membuat wayang, buatlah sketsa terlebih tinggal di atas kertas putih. Buatlah karakter n komedi didong kulit yang menarik sesuai dengan budi wayang kulit jawi kuno namun harus berdasarkan kreativitas dan kelincahan mudahmudahan tokoh wayang yang dihasilkan halus dan menyeret. Atur transendental dan motif Pola dan motif wayang diatur sesuai dengan khuluk yang ingin dibuat misalnya wayang Perancis memiliki pangkat seputar 71 cm dan lebar kurang pecah 30 cm. Sehabis kaprikornus, sketsa selanjutnya dipotong kemudian ditempelkan ke selerang nan sudah disiapkan sebelumnya dengan menggunakan lem. Namun lem yang digunakan haruslah nan larut dalam air atau terbuat dari pati. Pahat kulit Kulit yang telah ditempelkan dengan kertas kemudian dipahat mengikuti pola yang sudah dibuat. Sesudah selesai memahat, lepaskan kertas secara perlahan dari kulit atau bisa juga dengan dicuci. Beberapa pembuat wayang juga memperalat air dan berus tembaga renik dengan cara digosok bikin membersihkan jeluang yang masih menempel plong kulit. Keringkan jangat nan sudah lalu bersih Alat peraba yang mutakadim bersih dari plano kemudian dibiarkan hingga mengering. Setelah itu kulit akan diperkuat dengan menggunakan aur. Bambu akan didirikan dan diikat remang di bagian tengah reca wayang patung belaka harus memperalat awi yang berbentuk melingkar pipih. Awi ini dianggap bagaikan tulang dari reca wayang agar dapat berdiri kokoh. Benak bambu ini nantinya akan dibagi menjadi dua tiba bermula ujung setakat seputar 30,5 cm dari dasar kemudian wayang kelitik indra peraba dijepit di antara ruji-ruji yang sudah lalu dibuat kemudian sreg jarak selingkung 5 cm akan diikat dengan utas agar kuat. Bambu menjadi pilihan yang tepat andai tulang wayang jangat sekadar ada juga yang menunggangi gawang atau tanduk munding. Hanya saja tanduk kerbau dan kayu jarang didapatkan sehingga bambu menjadi alternatif pembuatan. Buluh juga lebih ringan dan kembali tahan lama sehingga menjadi sortiran yang tepat sebagai sumsum wayang kerucil kulit. SINERGI PAPERS - Jika Anda bingung dalam pembuatan wayang kulit menggunakan bahan apa, Anda dapat menyimak cara membuat wayang kulit dari karton. Dengan memakai karton kalian dapat dengan mudah membuat Wayang Kulit. Dengan adanya cara membuat Wayang Kulit diharapkan membantu kalian dalam pembuatannya. Bagi Anda yang ingin membuat Wayang Kulit dari karton, kita akan memberikan cara membuat wayang kulit dari karton simak agar tidak gagal. Berikut cara membuat Wayang Kulit dari karton Baca Juga Cerita Singkat Wayang Arya Gandamana, Kasatria yang Sakti Bahan dan alat yang digunakan - Kertas Kartontipis lebih mudah - gambar wayang - pensil - gunting - lem kansai v -lem tembak -Jarum Pentul -kertas carbon -Silet - Tang -bambu -Tusuk Sate Langkah-langkah cara membuat wayang dari karton 1. cetak gambar wayang yangtelah disiapkan 2. potong bagian per bagian dari gambar wayang yang tadi , lalu bagian tangan di amputasi 3. salin wayang tersebut ke kertas karton menggunakan pensil 4. potong wayang tadi menggunakan gunting dan silet untuk menjangkau daerah yang sempit Baca Juga Cerita Singkat Wayang Dursala, Anak dari Dursasana yang Sakti Mandraguna 5. berilah lem kansai pada bagian pinggir pada wayang yang telah di bentuk pada karton, tujuan agar wayang karton tadi menjadi lebih kuat dan tidak mudah robek sekarang kita masuk tahapan lengan yang diamputasi tadi. Terkini 12 menyerupai tokoh dongeng memudahkan siswa dalam mengetahui watak para tokoh dan memahami peran setiap tokoh dalam dongeng. selain itu mempermudah siswa dalam memahami isi dongeng yang telah 3. Cara Membuat Media Wayang Kertas Cara pembuatan media wayang 1. Siapkan kardus bekas. boleh kardus apa saja asalkan tidak terlalu tebal agar mudah dipotong; 2. Siapkan kertas karton/ HVS putih. buatlah gambar yang diinginkan tergantung tema yang diangkat; 3. Warnai gambar sesuai selera, kalau bisa disesuaikan dengan warna objek gambar aslinya; 4. Potonglah gambar yang telah dibuat; 5. Tempel gambar yang telah dipotong ke kardus yang telah disediakan tadi; 6. Potonglah kardus sesuai bentuk gambar yang dibuat; 7. Terakhir, beri penyanggah gambar bisa berupa kayu sehingga memudahkan untuk dipegang dan 4. Kekurangan dan Kelebihan Media Wayang Kertas 10 Ngadino, Pengembangan Media Pembelajaran, Surakarta Pendidikan Profesi Guru FKIP UNS, 2009, h. 65 11 diakses 30 Oktober 2015 pukul 13 Media wayang dapat membantu mengembangkan analisis siswa dan membawanya ke konsep yang abstrak. wayang yang bentuknya menyerupai tokoh dongeng memudahkan siswa dalam mengetahui watak para tokoh dan memahami peran setiap tokoh dalam dongeng. selain itu mempermudah siswa dalam memahami isi dongeng yang telah didengarnya, sehingga penggunaan wayang sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan. kelebihan tersebut antara lain 1. Mampu meningkatkan ketrampilan menyimak dongeng. 2. Efesien terhadap waktu, tempat, biaya, dan persiapan. 3. Dapat mengembangkan imajinasi dan aktivitas siswa dalam suasana gembira. 4. Penggunaan simbol yang sesuai langsung mengenai sasaran serta dapat mengembangkan suatu ide atau pesan peristiwa secara 5. Wayang bersifat acceptable artinya, wayang sendiri merupakan bagian khasanah kebudayaan bangsa. 6. Media yang mudah dibuat, murah dan praktis. 7. Bentuknya unik dan menarik. 8. Mudah penggunaanya. 9. Mengasah kreativitas guru. Sedangkan kekurangan dari media wayang yaitu 1. Bagi guru yang tidak bisa bersuara keras, hal ini akan menghambat penyampaian pesan yang ingin disampaikan. 12 diakses 24/ 10/ 15 14 2. Menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menciptakan bentuk-bentuk wayang, sehingga bagi guru yang tidak mau mencurahkan kreativitasnya, hal ini tentu akan menjadi sulit. 3. Menuntut guru untuk bisa totalitas dalam menyampaikan dongeng 4. Guru harus bisa mengendalikan siswa yang ribut disamping menyelesaikan tugasnya dalam mendongeng, hal ini memerlukan keahlian khusus dan pribadi guru yang sabar. B. Peningkatan Pemahaman 1. Pengertian Peningkatan Pemahaman Secara bahasa peningkatan adalah proses, cara, perbuatan menigkatkan usaha, kegiatan, dan Sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau Peningkatan pemahaman adalah suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kefahaman terhadap suatu hal, yang dimaksud adalah meningkatkan kefahaman siswa terhadap suatu materi atau topik. Rasulullah saw bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori. ي ا بلا او يأولو ي ع اوغّلب “Sampaikanlah ajaranku kepada orang lain walaupun sedikit”. HR. Bukhari. 2. Jenis Perilaku Pemahaman 13 Depdikbud, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1989, h. 51. 14 15 Pemahaman termasuk dalam tujuan dan perilaku atau respon, yang merupakan pemahaman dari pesan literal yang terkandung dalam komunikasi untuk mencapainya. Adapun jenis perilaku pemahaman mencakup 1. Pemahaman Terjemahan Terjemahan suatu pengertian yang berarti bahwa seseorang dapat mengkomunikasikan ke dalam bahasa lain, istilah lain atau menjadi bentuk lain. Tingkah laku menerjemahkan bergantung pada kemampuan menerjemahkan dan pada ketersediaan materi pengetahuan yang relavan. Jika seseorang dapat memaknai bagian dari suatu komunikasi dalam istilah atau konteks yang berbeda, ia akan mampu untuk terlibat dalam cara berfikir yang lebih kompleks. 2. Pemahaman Interpretasi Dasar untuk menginterpretasikan adalah harus mampu menerjemahkan dari bagian isi komunikasi yang tidak hanya kata-kata atau frasa-frasa akan tetapi termasuk berbagai perangkat yang dapat dijelaskannya. Kemampuan tersebut, melampaui bagian ke bagian isi materi pada saat komunikasi, untuk memahami hubungan antara berbagai bagian dari suatu pesan yang disusun kembali dalam pikiran. Hal tersebut, artinya seseorang dalam menyimak komunikasi terdapat beberapa pandangan yang bermakna, secara total yang disimpan dan dihubung-hubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebagai pengalaman dan dapat dijadikan ide-ide. Penafsiran 16 merupakan kemampuan, di dalam mengenali hal-hal penting dan membedakan dari aspek-aspek yang relative tidak relevan dalam komunikasi. 3. Pemahaman Ekstrapolasi Ekstrapolasi mencakup pemikiran atau prediksi yang dilandasi oleh pemahaman kecenderungan atau kondisi yang dijelaskan dalam komunikasi. Menginterpretasikan adalah harus mampu menerjemahkan dari bagian isi komunikasi yang tidak hanya kata-kata atau frasa-frasa akan tetapi termasuk berbagai perangkat yang dapat dijelaskannya. Kemampuan tersebut, melampaui bagian ke bagian isi materi pada saat komunikasi, untuk memahami hubungan antara berbagai bagian dari suatu pesan dan disusun kembali dalam pikiran. Hal tersebut, artinya seseorang dalam menyimak komunikasi terdapat beberapa pandangan yang bermakna, secara total yang disimpan dan dihubung-hubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebagai pengalaman dan dapat dijadikan ide-ide. Penafsiran merupakan kemampuan, di dalam mengenai hal-hal penting dan membedakan dari aspek-aspek yang relative tidak relavan dalam 3. Domain Peningkatan Pemahaman 15 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, Bandung PT Remaja Rosdakarya, 2012, h. 44-49 17 Berbicara mengenai peningkatan pemahaman, di dalam sebuah teori pendidikan yaitu Taksonomi Bloom yang mengklasifikasikan tujuan pendidikan ke dalam bentuk domain/ ranah/ kawasan, yaitu 1. Cognitive Domain/ Ranah Kognitif Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan ketrampilan berpikir. Ranah ini terbagi dalam beberapa aspek yaitu a. Aspek pengetahuan, mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. b. Aspek pemahaman, mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari c. Aspek penerapan, mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus/ problem yang konkret dan baru. d. Aspek analisis, mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhuan atau organisasianya dapat dipahami dengan baik. e. Aspek sintesis, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. f. Aspek evaluasai, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan tanggung jawab pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu. 2. Affektive Domain/ Ranah Afektif 18 Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, Apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Ranah ini terbagi dalam beberapa aspek yaitu a. Aspek penerimaan, mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleh guru. b. Aspek partisipasi, mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. c. Aspek penilaian/ penentuan sikap, mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu. d. Aspek organisasi, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu system nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. e. Aspek pembentukan pola hidup, mencakp kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga menjadi milik pribadi internalisasi dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengukur kehidupannya sendiri. 3. Psychomotoric Domain/ Ranah Psikomotorik Berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek ketrampilan motorik, seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Ranah ini tetbagi dalam beberapa aspek yaitu a. Aspek persepsi, mencakup kemampuan untuk mengadakan 19 berdasarkan pembedaan antara cirri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. b. Aspek kesiapan, mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. c. Aspek gerakan terbimbing, mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan imitasi. d. Aspek gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancer, karena sudah dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. e. Aspek gerakan kompleks, mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancer, tepat, efisien. f. Aspek penyesuaian pola gerakan, mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu arah ketrampilan yang telah mencapai kemahiran. g. Aspek Kreatifitas, mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif 16 20 4. Tipe Peningkatan Pemahaman Dalam penelitian ini peningkatan pemahaman yang dimaksud terfokus pada salah satu ranah dalam teori hasil belajar taksonomi Bloom yakni ranah kognitif, khususnya aspek pengetahaun dan pemahaman. Allah berfirman dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11 ل اجملا اج ملعلا اوتوا ني لاو مك م او ما ني لا ه عف ي ١١ “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.” QS. Al-Mujadalah 11 Tipe pemahaman setingkat lebih tinggi dari tipe pengetahuan, namun tidak berarti bahwa pengetahuan tidak perlu ditanyakan, sebab untuk dapat memahami perlu terlebih dahulu mengerti atau Pengetahuan berkenaan dengan mengingat kembali hal-hal yang khusus dan generalisasi, metode dan proses, pola, struktur, dan Pengetahuan yang dimiliki oleh individu dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengetahuan umum general knowledge dan pengetahuan khusus domain specific knowledge. Pengetahuan umum general knowledge adalah informasi yang sangat berguna untuk memecahkan atau digunakan melaksanakan berbagai macam tugas yang berbeda. Sedangkan pengetahuan khusus domain specific knowledge ialah 17 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung Remaja Rosdakarya, 1995, h. 24. 18 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung Sinar Baru Algensindo, 2010, h. 78. 21 informasi yang dapat digunakan hanya dalam situasi tertentu atau yang hanya dapat diterapkan dalam satu topik Selain itu, pengetahuan juga dapat dikategorikan menjadi tiga macam yaitu pengetahaun deklaratif, pengetahuan procedural, dan pengetahaun kondisional. 1. Pengetahuan Deklaratif Pengetahuan Deklaratif adalah “mengetahui tentang” knowing that suatu kasusu atau masalah, biasanya berupa fakta-fakta, opini-opini, kepercayaan, aturan-aturan, puisi, lirik lagu, teori-teori, dan lain-lain. Gegne menyebutkan pengetahuan deklaratif sebagai informasi verbal verbal information. 2. Pengetahuan Prosedural Pengetahuan Prosedural adalah “mengetahui bagaimana” knowing how untuk melakukan sesuatu atau memecahkan sebuah kasu. Pengetahuan ini harus ditunjukkan dengan tingkah laku atau tindakan. Pengetahuan ini juga disebut ketrampilan intelektual skill intellectual. 3. Pengetahuan Kondisional Pengeathuan Kondisional adalah “Mengetahui kapan dan mengapa” knowing when and why untuk menggunakan pengetahuan 19 22 deklaratif dan pengetahuan procedural. Pengetahuan ini juga disebut strategi kognitif cognitive strategies.20 Aspek pengetahuan, mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Aspek dapat diidentifikasi dari kemampuan internal yang ditunjukkan peserta didik yaitu kemampuan mengetahui akan beberapa hal yaitu istilah-istilah, fakta, aturan-aturan, urutan, metode, dan lain-lain. Dalam aspek pengetahuan ini ada beberapa kata kerja operasional yang bidigunakan antara lain 20 23 1 Mengidentifikasi; 2 Menyebutkan; 3 Memberi nama; 4 Menyusun daftar; 5 Menggaris bawahi; 6 Menjodohkan; 7 Memilih; 8 Memberikan 21 25 Aspek selanjutnya adalah pemahamn, yang dimaksud di sini adalah siswa mengetahui apa yang dikomunikasikan dan dapat menggunakan bahan atau gagasan tanpa perlu menghubungkannya dengan materi lain atau melihat Aspek pemahaman dapat diidentifikasi dari beberapa kemampuan internal yang ditunjukkan oleh siswa, kemampuan tersebut antara lain 1 Kemampuan menerjemahkan; 2 Kemampuan menafsirkan; 3 Kemampuan memperkirakan; 4 Kemampuan menentukan; 5 Kemampuan memahami; 6 Kemampuan mengartikan. Dalam aspek pemahaman ini, ada beberapa kata kerja operasional yang dapat diterapkan, yaitu 22 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung Sinar Baru Algensindo, 2010, h. 78. 1 Menjelaskan. 2 Menguraikan. 3 Merumuskan. 4 Merangkum. 5 Mengubah. 6 Memberikan contoh. 7 Menyadur. 8 Meramalkan. 9 Memperkirakan. 10 23 5. Jenis Pemahaman Ada empat jenis pemahaman yang sering diketahui dari berbagai sumber referensi yaitu 1. Pemahaman Literal Pemahaman literal adalah pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau disebutkan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dengan memahami arti kata, kalimat, dan paragraph dalam kontek bacaan. Untuk membangun pemahaman literal ini dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan arahan dengan beberapa kata Tanya, yaitu siapa, apa, kapan, bagaimana, dan Senada dengan pendapat di atas, bahwa pemahaman literal adalah pemahaman yang difokuskan pada bagian-bagian yang langsung tertulis pada bacaan sehingga dalam pelaksanaannya tidak memerlukan ketrampilan berpikir tingkat 2. Pemahaman Interpretatif Pemahaman interpretatif adalah pemahaman terhadap apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini meliputi kegiatan-kegiatan penalaran sebagai berikut 1 Menarik kesimpulan. 2 Membuat generalisasi. 24 Samsu Samadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, Yogyakarta Graha Ilmu, 2011, h. 20. 25 26 3 Memahami hubungan sebab akibat. 4 Membuat perbandingan-perbandingan. 5 Menemukan hubungan-hubungan baru antara fakta yang disebut dalam 3. Pemahaman Kritis Pemahaman kritis adalah pemahamn yang lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan pemahaman interpretatif, artinya dalam pemahaman interpretatif, penalaran yang dilakukan masih berada dalam lingkup memahami apa yang dikemukakan oleh penulis, sedangkan dalam pemahamn kritis, disamping memahami apa yang ditulis juga memberikan reaksi secara personal berupa pertimbangan-pertimbangan penilaian terhadap kualitas, ketepatan, dan ketelitian, serta masuk Pemahaman kritis menuntut siswa menganalisis materi yang dibaca dengan memperhatikan kata-kata kunci, mengabaikan bagian yang tidak relevan. Kegiatan analisis ini biasanya dilakukan pengarang atau apa yang hanya diekspresikan secara 4. Pemahaman Kreatif Pemahaman kreatif adalah pemahamn yang paling tinggi tingkatannya. Dalam proses pemahaman kreatif ini pertama-tama harus 26 Ibid, h. 21. 27 Ibid, h. 22. 28 ibid, h. 23. 27 memahami bacaan secara literal, kemudian mencoba untuk menginterpretasikan dan memberikan reaksinya berupa penilaian, selanjutnya mengembangkan pemikiran-pemikirannya sendiri untuk membentuk gagasan baru, mengembangkan wawasan baru, pendekatan baru, serta pola berfikir. Kemudian secara kreatif menciptakan sesuatu baik yang bersifat konseptual maupun 6. Indikator Pemahaman Indikator pemahaman konsep antara lain adalah 1 Menyatakan ulang sebuah konsep, yaitu mampu menyebutkan definisi berdasarkan konsep esensial yang dimiliki oleh sebuah objek. 2 Mengklarifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya yaitu mampu menganalisis suatu objek dan mengklasifikasikannya menurut sifat-sifat atau cirri-ciri tertentu yang dimiliki sesuai dengan konsepnya. 3 Memberi contoh dan non contoh dari konsep yaitu mampu memberikan contoh lain dari sebuah objek baik untuk contoh maupun non contoh. 4 Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yaitu mampu menyatakan suatu objek dengan berbagai bentuk representasi, misalkan dengan mendaftarkan anggota dari suatu objek. 29 28 5 Mengaplikasikan konsep atau alogaritma pemecahan masalah yaitu mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis sebagai suatu logaritma pemecahan masalah. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, indicator pencapaian pemahaman konsep adalah dapat menyatakan ulang sebuah konsep yang telah diajarkan, dapat mengklasifikasikan suatu objek berdasarkan sifat-sifat atau cirri-ciri tertentu, memberikan contoh dan non contoh dari sebuah konsep, menyajikan konsep dari berbagai bentuk, mengembangkan syarat perlu dan cukup serta dapat mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah. C. Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam 1. Pengertian Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kalimat sejarah kebudayaan Islam terdiri dari tiga kata yaitu, sejarah, kebudayaan, dan Islam. berikut akan dijelaskan pengertian masing-masing kata tersebut. Kata “Sejarah” dalam bahasa arab berasal dari kata “syajarah” yang berarti pohon atau sebatang pohon, apapun jenis jenis pohon tersebut, dengan demikian sejarah “syajarah” berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu pohon mulai sejak benih pohon itu sampai segala hal yang dihasilkan oleh pohon tersebut, atau dengan kata lain sejarah atau "syajarah" adalah catatan detail tentang suatu pohon dan segala sesuatu 29 yang dihasilkannya. Dengan demikian, sejarah dapat diartikan catatan detail dengan lengkap tentang segala Menurut istilah sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar benar terjadi di masa lampau. Dapat disimpukan bahwa sejarah adalah suatu kejadian atau peristiwa yang yang di catatat dengan lengkap dan benar benar terjadi di masa lampau. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansakerta yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal. Budi mempunyai arti akal, kelakuan, dan norma. Sedangkan “daya” berarti hasil karya cipta manusia. Dengan demikian, kebudayaan adalah semua hasil karya, karsa dan cipta manusia di masyarakat. Istilah "kebudayaan" sering dikaitkan dengan istilah "peradaban". Perbedaannya kebudayaan lebih banyak diwujudkan dalam bidang seni, sastra, religi dan moral, sedangkan peradaban diwujudkan dalam bidang politik, ekonomi, dan teknologi. Apabila dikaitkan dengan Islam, maka Kebudayaan Islam adalah hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber hukum dari al-Qur'an dan sunnah Nabi. Sedangkan Islam, Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan tuhan kepada manusia melalui Muhammad sebagai 30 www. pada 31 maret 2014 pukul Wib 31 Tim penyusun studi islam IAIN sunan ampel surabaya, pengantar studi islam Surabaya Sunan Ampel Press, 2010, 9 30 Dan datangnya dari Allah, baik dengan perantaraan malaikat Jibril, maupun langsung kepada Nabi Muhammad Saw. Secara etimologis, Islam memiliki sejumlah derivasi kata turunan, antara lain 32 1 Aslama, yang berarti menyerahkan diri, taat, tunduk dan patuh sepenuhnya. 2 Salima, berarti selamat, sejahtera, sentosa, bersih dan bebas dari cacat/cela. 3 Salam,berarti damai, aman dan tentram. 4 Sullam,yang artinya tangga alat bantu untuk naik ke atas. Berdasarkan pengertian etimologi ini, maka secara garis besarnya Islam mengandung makna penyerahan diri sepenuhnya kepada A Belajar Membuat Wayang Dari Kertas HVS BELAJAR MEMBUAT WAYANG DARI KERTAS HVS Membuat wayang dengan bahan baku kertas HVS tentunya sangat menguntungkan bagi anak-anak khususnya usia SD. Selain bahanya sederhana dan murah cara membuatnya pun sangat mudah. Dengan ide gagasan ini semoga anak-anak merasa senang dan melihat boneka wayang adalah sesuatu yang sederharna dan menarik, bukan sesuatu yang rumit, susah dipahami dan biayanya mahal. Oleh karenanya anak-anak diharapkan lebih tertarik dan mencintai wayang kulit. Selain itu diharapkan hasil karya ini bisa dijadikan mainan yang menarik sehingga boneka wayang lebih familiar di hati anak-anak. Berikut cara membuat wayang mainan dari kertas Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat wayang ini adalah 1. Kertas HVS/ Kuarto 2. Bolpoin 3. Spidol Warna Lengkap 4. Laminating 5. Gunting/ Kater 6. Bambu 7. Benang/Rafia. 8. Clear/ pilox warna netral Urutan Pembuatan Wayang 1. Gambar wayang Gambarlah wayang yang diinginkan pada kertas HVS. Jika kesulitan bisa cari gambar wayang kemudian di foto Copy kemudian di jiplak. Lebih praktis lagi anda tinggal print pada contoh di atas. 2. Warnai wayang Setelah selesai gambar dibuat warnai gambar dengan spidol warna. Untuk lebih jelasnya buka cara tentang cara mewarnai wayang Belajar Nyungging di blog ini. Jika kesulitan anda tinggal print contoh2 gambar di atas. 3. Clear warna Clear warna diperlukan untuk memperkuat gambar yang sudah diwarnai agar tidak mudah luntur jika lembab atau terkena air. 4. Laminating Setelah gambar diclear kemudian dilaminating yang kuat agar ketika dipotong tidak lepas. Untuk laminating anda dapat minta tolong pada jasa fotocopy. 5. Potong gambar wayang Setelah selesai potong gambar yang sudah dilaminating sesuai dengan bentuk atau pola wayang dengan menggunakan gunting atau kater. Jika bingung ikuti tanda silang pada gambar, potonglah bagian kertas yang disilang. 6. Memasang engsel tangan Lubangilah masing-masing pundak wayang dan ujung-ujung tangan dengan jarum. Kemudian gabungkalah dengan benang yang dirangkap atau rafia yang menyerupai engsel sehingga tangan wayang dapat digerakan. 7. Memasang gapit Gapit atau tangkai bisa terbuat dari bambu, rotan, sumpit mie, tusuk sate dan lain-lain. Pemasangan gapit dapat menggunakan benang, rafia, lem, selotif dan lain lain. Sekian, Semoga Membantu 🙂 BELAJAR MEMBUAT WAYANG DARI KERTAS HVS Bimo 2. Wayang Abimanyu Membuat wayang dengan bahan baku kertas HVS tentunya sangat menguntungkan bagi anak-anak khususnya usia SD. Selain bahanya sederhana dan murah cara membuatnya pun sangat mudah. Dengan ide gagasan ini semoga anak-anak merasa senang dan melihat boneka wayang adalah sesuatu yang sederharna dan menarik, bukan sesuatu yang rumit, susah dipahami dan biayanya mahal. Oleh karenanya anak-anak diharapkan lebih tertarik dan mencintai wayang kulit. Selain itu diharapkan hasil karya ini bisa dijadikan mainan yang menarik sehingga boneka wayang lebih familiar di hati anak-anak. Berikut cara membuat wayang mainan dari kertas Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat wayang ini adalah 1. Kertas HVS/ Kuarto 2. Bolpoin 3. Spidol Warna Lengkap 4. Laminating 5. Gunting/ Kater 6. Bambu 7. Benang/Rafia. 8. Clear/ pilox warna netral Urutan Pembuatan Wayang 1. Gambar wayang Gambarlah wayang yang diinginkan pada kertas HVS. Jika kesulitan bisa cari gambar wayang kemudian di foto Copy kemudian di jiplak. Lebih praktis lagi anda tinggal print pada contoh di atas. 2. Warnai wayang Setelah selesai gambar dibuat warnai gambar dengan spidol warna. Untuk lebih jelasnya buka cara tentang cara mewarnai wayang Belajar Nyungging di blog ini. Jika kesulitan anda tinggal print contoh2 gambar di atas. 3. Clear warna Clear warna diperlukan untuk memperkuat gambar yang sudah diwarnai agar tidak mudah luntur jika lembab atau terkena air. 4. Laminating Setelah gambar diclear kemudian dilaminating yang kuat agar ketika dipotong tidak lepas. Untuk laminating anda dapat minta tolong pada jasa fotocopy. 5. Potong gambar wayang Setelah selesai potong gambar yang sudah dilaminating sesuai dengan bentuk atau pola wayang dengan menggunakan gunting atau kater. Jika bingung ikuti tanda silang pada gambar, potonglah bagian kertas yang disilang. 6. Memasang engsel tangan Lubangilah masing-masing pundak wayang dan ujung-ujung tangan dengan jarum. Kemudian gabungkalah dengan benang yang dirangkap atau rafia yang menyerupai engsel sehingga tangan wayang dapat digerakan. 7. Memasang gapit Gapit atau tangkai bisa terbuat dari bambu, rotan, sumpit mie, tusuk sate dan lain-lain. Pemasangan gapit dapat menggunakan benang, rafia, lem, selotif dan lain. Mudahkan? Nah selamat mencoba anak-anak…..!!! Pos ini dipublikasikan di Belajar Wayang, budaya, Seni, tradisi, wayang dan tag belajar wayang, budaya, cara membuat wayang, kreatif, seni, tradisi, wayang. Tandai permalink.

cara membuat wayang dari kertas